Rabu, 25 Desember 2019

UAS Sebut Rayakan Hari Ibu Haram, Mendagri: Yang Ngomong Gak Paham Sejarah!

slidegossip.com - Pernyataan Ustad Abdul Somad (UAS) kembali jadi sorotan. Seperti dilansir dari wowkeren.com (24/12/2019), saat menyampaikan ceramahnya baru-baru ini, UAS menyatakan bahwa perayaan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember dicap sebagai budaya kafir dan orang-orang yang ikut merayakannya termasuk kafir.

 
UAS dan Tito Karnavian (tribunnews.com)

Sebenarnya potongan video ceramah Ustad Abdul Somad soal haramkan Hari Ibu telah diunggah sejak tahun 2017 lalu di Youtube. Namun, setiap menjelang perayaan Hari Ibu yang jatuh tanggal 22 Desember, video tersebut selalu dibagikan ulang dan kembali memicu perdebatan.

Dalam video tersebut, UAS menjawab pertanyaan seorang jamaah tentang hukum merayakan Hari Ibu. UAS pun menegaskan perayaan Hari Ibu itu hukum haramnya dan yang merayakannya adalah kafir.

"Bagaimana hukum merayakannya? Orang yang ikut merayakan Hari Ibu, man tasyabbaha bi qaumin, siapa yang ikut tradisi orang kafir, maka kafirlah dia," tegas UAS.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sekaligus Pembina Dharma Wanita Persatuan Tito Karnavian menyatakan penolakannya terkait pernyataan UAS tersebut.

"Saya lihat ada viral di media sosial yang untuk diperingati karena itu dibuat oleh orang kafir maka harus bertaubat," kata Tito dalam Peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (23/12/2019). "Betul enggak? Ada yang nonton?" tanyanya.

Menurut Tito, seharusnya seseorang terlebih dulu harus memahami sejarah sebelum mengklaim Hari Ibu sebagai budaya kafir. "Saya sampaikan kita harus berpikir, memahami sejarah, saya khawatir yang menyampaikan itu enggak memahami sejarah," ujarnya.

Tito pun menerangkan bahwa perayaan Hari Ibu di Indonesia berbeda dengan di negara lain. Di dunia internasional, perayaan Hari Ibu terinspirasi dari kisah Anna Jarvis yang hendak mengenang ibu kandungnya, Anna Reeves Jarvis.

Sedangkan perayaan Hari Ibu di Indonesia terinspirasi oleh Kongres Perempuan pertama yang digelar pada tanggal 22-25 Desember 1928. Atas dasar itu, kemudian setelah kemerdekaan, Presiden Sukarno akhirnya menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.

"Faktor kita adalah lebih banyak faktor historis mengenang itu dalam rangka memperkuat spirit peran wanita, baik dalam rumah tangga maupun bangsa dan negara. Kita sekarang lihat hasilnya gemanya luar biasa, Indonesia salah satu negara yang menurut saya peran wanita cukup dominan, meski masih perlu ditingkatkan," terangnya.
Share this article :

Artikel Terkait:

Comments
0 Comments

Comments :

0 komentar to “UAS Sebut Rayakan Hari Ibu Haram, Mendagri: Yang Ngomong Gak Paham Sejarah!”


Posting Komentar

 

Copyright © 2012 by Berita Terbaru dan Profil Artis Terkini Powered By SlideGossip | Design by Opung | Contact Email : slidegossip (at) gmail.com | Phone : 0857-808-70772