Rabu, 02 Desember 2009

Dibalik Kontroversi Film Balibo 5

Pemutaran film Balibo dalam ajang Jakarta Internasional Film Festival ke-11 dilarang oleh Lembaga Sensor Film (LSF). Film kontroversial tentang pembunuhan lima wartawan asing oleh tentara Indonesia itu, dikhawatirkan akan membuat renggang hubungan Indonesia dengan Australia. Sebagaimana diketahui, lima wartawan asal Australia, Selandia Baru, dan Inggris, tewas saat tengah meliput masuknya tentara Indonesia ke Timor Leste. Pengadilan Koroner New South Wales menyatakan kelima wartawan dibunuh tentara Indonesia. Namun, Pemerintah Indonesia berpendapat lain. Tewasnya wartawan asing itu karena terjebak di medan peperangan.
Balibo bukanlah film pertama yang dilarang dalam ajang JIFFest. Tiga tahun lalu ada lima film yang dilarang penayangannya oleh LSF. Tiga di antaranya film dokumenter tentang Timor Timur, satu tentang bom bali, dan satu lagi film animasi Iran. Lembaga Sensor Film (LSF) melarang diputarnya film Balibo Five di Indonesia. Langkah LSF ini terus mendapat kritik keras dari sejumlah pihak. Pasalnya, apa yang dilakukan LSF sama saja menghalangi rakyat mendapatkan informasi.
Tokoh pers senior Leo Batubara menilai rakyat tidak perlu lagi dilarang-larang untuk mendapatkan haknya. Menurut Leo, Indonesia dan TNI khususnya tidak perlu khawatir dengan kehadiran film yang menceritakan lima orang jurnalis ketika bertugas di Timor Timur. Sebab, masyarakat Indonesia sudah bisa menilai mana yang benar dan mana yang salah.
Sementara itu Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyetujui langkah lembaga sensor film (LSF) melarang pemutaran film Balibo di Indonesia. TNI beralasan, kasus tewasnya lima wartawan asing di Timor Leste sudah berakhir di meja pengadilan. Menurut Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tambun, film yang sedianya diputar perdana di Jakarta Foreign Correspondent Club itu akan kembali merenggangkan hubungan diplomatik antara Indonesia-Australia juga Indonesia-Timor Leste. "Kalau diputar bisa menimbulkan ketegangan baru," ujarnya.
Sementara menurut anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya, pihaknya akan selalu mendorong setiap tindakan LSF dalam konteks pelarangan film yang dapat menyinggung kedaulatan negara. "Ini sensitif. Kami juga mendukung pelarangan film oleh LSF yang menyinggung isu-isu SARA dalam konteks berbangsa dan bernegara," ujar Tantowi.
Film Balibo Five diangkat dari kisah terbunuhnya lima wartawan asing di Balibo, wilayah perbatasan di Timor Timur (kini Timor Leste) pada 1975. Lima wartawan asal Australia, Selandia Baru, dan Inggris itu tewas saat meliput masuknya tentara Indonesia ke Timor Leste. Berdasarkan hasil investigasi, pengadilan koroner New South Wales menyatakan kelima wartawan dibunuh tentara Indonesia. Namun, pemerintah Indonesia berpendapat lain. Tewasnya wartawan asing itu karena terjebak di medan peperangan.
sumber:news.okezone.com
Share this article :

Artikel Terkait:

Comments
16 Comments

Comments :

16 komentar to “Dibalik Kontroversi Film Balibo 5”


Khery Sudeska mengatakan...
on 

Berita menarik nih, Sob. Btw, saya baru tahu nih soal film Balibo 5 :)

Facechan mengatakan...
on 

wah2.. moga2 aja nggak ada konflik antar negara gara-gara ini.....

bisnis online mengatakan...
on 

baru tau nich sobat, mudah2an hubungan indonesia dengan luar negeri tidak tegang

Opung mengatakan...
on 

Thanks teman2 buat comment nya. Opung juga baru tau nih soal film Balibo. Makanya Opung coba share disini. Ya mudah2an tidak menimbulkan konflik antar 2 negara ya.

Deka mengatakan...
on 

Film seperti ini dilarang giliran film bernuansa rada panas cepet banget dilulusin. Kapan Majunya Film Indonesia, maka saya gak terlalu suka lagi nonton film Indonesia, bukannya tidak cinta produk dalam negeri, tapi kreatifitas Film anak negeri sering terkekang sehingga yang muncul hanya film-film tak berbobot bahkan merusak moral saja. Just My Opinion.

iiN greeN mengatakan...
on 

--- bisa ngeblink begitu tuh fotonya.. "ada sinar2nya.. `pgn dh.. :)

Edwin's Personal Blog mengatakan...
on 

Memang benar masyarakat sudah tahu mana yang benar dan mana yang salah. Tapi bagaimanapun juga dilm itu tetap menimbulkan friksi dalam hubungan dengan Australia yang sebenarnya masih sangat fluktuatif. Sisi positifnya, keberadaan film ini melatih kita untuk bersikap lebih dewasa dan berkepala dingin...

Selamat pagi Mas Opung...

narti mengatakan...
on 

langkah LSF sudah bagus, untuk mencegah akibat yang akan timbul nantinya.
semoga hubungan antar negara tetap terjalin dengan baik.

phonank mengatakan...
on 

Yah sebagai lembaga yg berwenang, diikuti sajalah...

Toh demi kebaikan kita

Opung mengatakan...
on 

@Deka : betul juga ya..:)
@Iin : kan ada link nya sob..he2.
@Edwin : selamat pagi sob..thanks nih commentnya.
@Narti : kita doakan saja yang terbaik ya.
@Phonank : thanks commentnya sob.

anak tenggarong mengatakan...
on 

Komen balik ni Pung.,.
O ya Pung bisa nga ku jadi pemeran Utamanya.,. he.,.he.,

rumah blogger mengatakan...
on 

wah jadi batal nonton ni film, kacau deh

sabirinnet mengatakan...
on 

mungkin yang dikuatirkan film itu akan menjadi masalah baru dinegeri ini..menurut saya sih

Opung mengatakan...
on 

@anak tenggarong : Thanks commentnya sob. Wah kalau mau jadi pemeran utama tanya produsernya sob..he2..
@rumah blogger : masih ada film lain yg bermutu juga kan sob.
@sabirinnet : kemungkinan seperti itu sob.

Anonim mengatakan...
on 

Balibo 5 dilarang diputar sama LSF..

Tapi film pocong2an, kuntilanak, dan film2 sampah lain boleh2 aja tuh...

Jual Pulsa Online mengatakan...
on 

terima kasih gan infonya menarik sekali
gambarnya keren-keren sekali juragan :)

Posting Komentar

 

Copyright © 2012 by Berita Terbaru dan Profil Artis Terkini Powered By SlideGossip | Design by Opung | Contact Email : slidegossip (at) gmail.com | Phone : 0857-808-70772