Selasa, 23 April 2013

Beredar Foto Otopsi Jenazah Pelaku Bom Boston Marathon

Sebuah foto autopsi jenazah salah satu pelaku bom Boston Amerika Serikat, Tamerlan Tsarnaev (26 tahun), bocor ke publik pada hari Jumat lalu. Foto otopsi mayat Tamerlan Tsarnaev yang merupakan pelaku pengeboman di Boston itu beredar setelah dia ditemukan tewas akibat baku tembak dengan polisi.
Selain itu, polisi menerima laporan ketika Tamerlan terluka akibat terkena timah panas, tubuhnya ditabrak oleh sang adik yang juga pelaku bom Boston AS, Dzhokhar Tsarnaev (19 tahun), menggunakan mobil SUV. Dalam foto otopsi mayat pelaku bom Boston Marathon yang bocor di internet itu, terlihat bahu sebelah kanan dan wajahnya mengalami pendarahan yang cukup parah. Luka tembakan terlihat masih terdapat di bagian perut dan tangan sebelah kiri.
Beberapa luka itu tetap dipertahankan dalam upaya dokter untuk menyelamatkan nyawanya. Salah satu dokter yang mencoba menyadarkan Tamerlan adalah David Schoenfeld. Ketika Tamerlan tiba di rumah sakit, dia menanyakan identitas pasien itu.
"Namun, pertanyaan itu reda dengan sendirinya, karena tidak peduli siapa pun yang tiba di rumah sakit, kami akan mengobatinya sebaik mungkin, karena Anda tak akan pernah tahu identitasnya sampai masalah ini selesai," ujar Schoenfeld kepada Dailymail.
Namun, usaha dokter untuk menyelamatkan nyawa Tamerlan sia-sia. Tamerlan Tsarnaev dinyatakan tewas pukul 01.35 dini hari waktu setempat. Jenazahnya lalu diserahkan kembali kepada pihak berwenang untuk diperiksa oleh ahli forensik.

Detik-detik menjelang kematian Tamerlan Tsarnaev, pelaku bom Boston
Hari itu masih pagi, Jumat 19 April 2013. Di salah satu sudut Kota Watertown, Massachusetts, Amerika Serikat, Tamerlan Tsarnaev menelepon ibunya di antara suara tembakan. "Polisi mulai menembaki kami. Mereka mengejar kami," kata Tamerlan kepada ibunya, Zubeidat Tsarnaeva, seperti dikutip Dailymail.
Saat itu, polisi dan FBI memang tengah memburu Tsarnaev bersaudara, yakni Tamerlan dan adiknya, Dzhokhar sebagai tersangka bomber Boston. Mereka diduga terlibat dalam ledakan dua bom di Boston Marathon, tanggal 15 April 2013 lalu, dan menewaskan 3 orang.
Sebelum menyudahi sambungan telepon di Jumat pagi itu, Tamerlan mengucapkan, "Mama, aku mencintaimu."
Dalam baku tembak dengan polisi, Tamerlan Tsarnaev dan adiknya memuntahkan 200 peluru dari senjata yang mereka pegang. Mereka tak mau menyerahkan diri ke polisi. Sampai akhirnya Tamerlan kehabisan peluru. Saat itu, lah polisi berusaha meringkus dan memborgol Tamerlan. Namun, Dzhokhar yang mengendarai Mercedes SUV datang ingin menolong kakaknya dengan melindas para polisi.
Sontak, polisi berlarian. Namun, kendaraan yang dikemudikan Dzokhar malah melindas kakaknya. Kemudian, Dzhokhar keluar dari mobil dan lari.
Sehari sebelumnya, demikian ditulis Wall Street Journal, Zubeidat Tsarnaeva sempat menelepon anaknya setelah insiden ledakan dua bom. Dia khawatir keselamatan anaknya itu. Namun, kekhawatiran ibunya itu ditepis Tsarnaev. "Mama, kenapa kau khawatir?" katanya sambil tertawa.
Zubeidat dan suaminya, Anzor Tsarnaev, mengklain bahwa putra tertua mereka itu pernah menerima telepon dari FBI yang menuduh anaknya itu terlibat dalam serangan bom di Boston Marathon. Orangtua menduga, kedua anaknya dijebak.
Sang ayah, Anzor Tsarnaev, menegaskan bahwa kedua anaknya telah dijebak. Polisi telah menembak mati Tamerlan Tzarnaev dan berharap adiknya, Dzhokhar A. Tsarnaev ditangkap hidup-hidup untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Seseorang 'membingkai' mereka. Saya tidak tahu siapa mereka, namun seseorang melakukannya," kata Anzor Tsarnaev dalam wawancara di televisi yang dikutip CNN, Sabtu 20 April 2013.
Sang ayah menuding tindakan polisi yang membunuh Tamerlan merupakan tindakan pengecut. Ia menyesalkan, keluarganya tidak diberitahu informasi yang cukup dan tiba-tiba mendengar kabar Tamerlan Tzarnaev mati terbunuh.
Ia takut, adiknya juga dibunuh oleh polisi padahal keduanya belum tentu bersalah dan bukan pelaku bom Boston yang sebenarnya. "Mereka harus menangkapnya hidup-hidup, dan biarlah pengadilan yang memutuskan siapa yang benar dan siapa yang salah," katanya.
Ia yakin, kedua anaknya tidak terlibat pengeboman yang terjadi saat Boston Marathon dan menewaskan tiga orang itu. Kedua anaknya, kata sang ayah, berada di Amerika Serikat untuk sekolah agar kelak berhasil. "Saya selalu berpesan kepada mereka untuk selalu belajar. Dalam hidup ini, orang yang tidak belajar akan bekerja lebih keras," katanya. 

Kondisi sang adik, Djokhar Tsarnaev, salah satu pelaku pengeboman Boston Marathon
Sementara itu, Dzhokhar Tsarnaev, yang juga pelaku pengeboman Boston yang selamat dari serbuan polisi telah sadarkan diri. Dia mengalami luka di tenggorokan dalam baku tembak Jumat malam pekan lalu di kota Watertown.
Diberitakan CNN, Senin 22 April 2013, Djhokhar masih dalam keadaan lemah namun stabil. Dia tidak bisa berbicara karena tertembak di bagian kiri tenggorokannya. Kendati demikian, dia masih bisa berkomunikasi dengan polisi melalui tulisan.
Pemuda tampan yang masih berumur 19 tahun ini dirawat di Rumah Sakit Beth Israel di Boston. Belum diketahui apakah lukanya akibat tertembak saat ditangkap di dalam perahu boat warga atau dalam baku tembak sebelumnya yang menewaskan kakaknya Tamerlan Tsarnaev.

Sosok pelaku bom Boston di mata teman-temannya
Banyak yang tidak menyangka dua orang kakak-beradik asal Chechnya, Tamerlan dan Djhokhar Tsarnaev, tega meledakkan bom yang menewaskan tiga orang dan melukai 180 lainnya di Boston. Kawan-kawan mereka mengatakan keduanya adalah pemuda baik-baik yang "Amerika sekali."
Tamerlan tewas Jumat dini hari, sementara Dzhokhar tertangkap dalam keadaan terluka serius pada Jumat malam. Keduanya adalah atlet yang berprestasi di bidang masing-masing. Djohar Tsarnaev yang masuk ke Amerika pada usia delapan tahun dan resmi menjadi warga negara AS pada 11 September 2012, ini adalah atlet gulat yang mumpuni saat SMA. Itulah sebabnya dia mendapatkan beasiswa di University of Massachusetts karena olahraga ini.
"Dia selalu memotivasi saya. Dia adalah orang yang baik, saya kenal dia selama empat atau lima tahun," kata Sanjaya Lamichhame, seorang temannya di klub gulat.
Daily Mail mengutip beberapa sumber yang mengatakan bahwa pemuda 19 tahun ini adalah seorang pemain skateboard yang gaul. CNN menuliskan, dia seperti pemuda Amerika lainnya, berteman, bergaul, dan bahkan beberapa kali menghisap ganja.
"Tidak ada dari karakternya yang menunjukkan bahwa dia mampu melakukan semua ini. Terakhir saya bertemu dia sekitar Thanksgiving tahun ini. Saya tanya apakah dia masih bergulat, kata dia, terlalu sibuk belajar," ujar mantan pelatih gulatnya saat SMA, Larry Aaronson.
Sedangkan sang kakak, Tamerlan, dikenal sebagai atlet tinju handal. Dia terdaftar di USA Boxing, badan pusat olahraga tinju di AS. Rankingnya terus meningkat sejak tahun 2003. Pada 2009, dia bertarung di turnamen bergengsi Golden Glove di Salt Lake City, dan kalah dalam tiga ronde dengan petinju dari Chicago. Hanya sedikit petinju yang bisa bertarung di turnamen ini.
Cita-citanya, dia ingin bertinju untuk mengharumkan nama Amerika. Terlihat, dia benar-benar ingin mewujudkan 'American Dream.' Teman-temannya menggambarkannya sebagai pemuda yang atletis dan agresif. "Dia tinggi, lebih tinggi dari kebanyakan pria, dan tangguh," kata Pau Barry, wakil presiden Asosiasi Tinju New England.
Keduanya adalah keturunan etnis Chechen di Chechnya. Tamerlan dilaporkan lahir di Rusia, sedangkan Dzhokhar di Kyrgyzstan. Keluarga mereka saat itu kabur dari perang di Chechnya. Sekeluarga, kedua kakak-beradik ini, dua adik perempuannya, Bella dan Amina, dan ayah dan ibunya, pergi ke AS sebagai pengungsi.
Tidak ada yang tahu apa yang melatarbelakangi perubahan karakter keduanya. Diduga, Tamerlan menjadi radikal setelah dicuci otaknya di internet. Dzhokhar diduga telah dipengaruhi oleh kakaknya. Keduanya diketahui tidak terlibat jaringan al-Qaeda maupun kelompok separatis Chechen.
sumber:vivanews.co.id
Share this article :

Artikel Terkait:

Comments
0 Comments

Comments :

0 komentar to “Beredar Foto Otopsi Jenazah Pelaku Bom Boston Marathon”


Posting Komentar

 

Copyright © 2012 by Berita Terbaru dan Profil Artis Terkini Powered By SlideGossip | Design by Opung | Contact Email : slidegossip (at) gmail.com | Phone : 0857-808-70772