slidegossip.com - Makam jenazah korban virus corona di Banyumas, Jawa Tengah yang viral karena ditolak warga, akhirnya dibongkar dan dipindahkan ke tempat pemakaman lain. Seperti dilansir dari detik.com (1/4/2020), hal itu diungkapkan oleh Kepala Desa Karang Tengah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Karyoto.
Makam korban corona dibongkar (tribunnews.com)
"Tadi dilaksanakan pembongkaran sekitar pukul 08.00 WIB. Tadi siang (jenazah) sudah dibawa," ungkap Karyoto saat ditemui di kantornya, Rabu (1/4/2020).
Namun masih belum jelas jenazah itu akan dipindahkan ke lokasi pemakaman mana. Mengenai berapa jumlah jenazah dan warga mana juga belum diketahui. Namun dalam video yang viral, tampak ambulans pelat merah bernopol H-9507-TG bertulisan 'Pemerintah Provinsi Jawa Tengah RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto'.
Sebelumnya, video viral itu sempat diunggah akun Instagram @ndorobeii yang menuliskan keterangan bahwa warga menolak pemakaman dua jenazah yang positif virus corona (covid-19). Dalam video tampak warga berkerumun dan berteriak sambil memukul kentongan mengiringi kedatangan ambulans.
Karyoto menjelaskan, alasan utama warga menolak pemakaman jenazah itu karena mereka merasa dibohongi. "Alasan penolakan, warga dibohongi oleh petugas. Kemarin Selasa (31/3) siang itu banyak kendaraan pelat merah kliweran (berseliweran) ke sana (lokasi), mencari temu, mencari posisi. Kami sama sekali tidak ada informasi dan pemberitahuan ke pemerintah desa," jelasnya.
"Tahu-tahu tadi malam itu listrik mati, apakah sengaja dimatikan atau tidak, kami tidak tahu yang jam 7 itu (19.00). Kemudian setelah itu datang dua ambulans dan sekitar enam mobil dinas lainnya," sambungnya.
Kemudian warga terkejut setelah mengetahui bahwa saat itu ada proses pemakaman jenazah pasien corona. Warga pun melayangkan protes dan penolakan. Tempat pemakaman itu berada di perbatasan antara Desa Tumiyang dan Desa Karang Tengah. Warga menolak karena lokasi pemakaman yang dipilih dekat dengan permukiman.
Namun masih belum jelas jenazah itu akan dipindahkan ke lokasi pemakaman mana. Mengenai berapa jumlah jenazah dan warga mana juga belum diketahui. Namun dalam video yang viral, tampak ambulans pelat merah bernopol H-9507-TG bertulisan 'Pemerintah Provinsi Jawa Tengah RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto'.
Sebelumnya, video viral itu sempat diunggah akun Instagram @ndorobeii yang menuliskan keterangan bahwa warga menolak pemakaman dua jenazah yang positif virus corona (covid-19). Dalam video tampak warga berkerumun dan berteriak sambil memukul kentongan mengiringi kedatangan ambulans.
Karyoto menjelaskan, alasan utama warga menolak pemakaman jenazah itu karena mereka merasa dibohongi. "Alasan penolakan, warga dibohongi oleh petugas. Kemarin Selasa (31/3) siang itu banyak kendaraan pelat merah kliweran (berseliweran) ke sana (lokasi), mencari temu, mencari posisi. Kami sama sekali tidak ada informasi dan pemberitahuan ke pemerintah desa," jelasnya.
"Tahu-tahu tadi malam itu listrik mati, apakah sengaja dimatikan atau tidak, kami tidak tahu yang jam 7 itu (19.00). Kemudian setelah itu datang dua ambulans dan sekitar enam mobil dinas lainnya," sambungnya.
Kemudian warga terkejut setelah mengetahui bahwa saat itu ada proses pemakaman jenazah pasien corona. Warga pun melayangkan protes dan penolakan. Tempat pemakaman itu berada di perbatasan antara Desa Tumiyang dan Desa Karang Tengah. Warga menolak karena lokasi pemakaman yang dipilih dekat dengan permukiman.
0 Comments
