Minggu, 19 Juni 2016

Disumbang Sampai Ratusan Juta, Ibu Saeni Pemilik Warung Makan Yang Dirazia Ternyata Bukan Orang Susah dan Punya 3 Warteg?

slidegossip.com - Setelah kejadian razia warung makan yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Serang terhadap warung nasi milik Saeni atau Eni, ibu penjual nasi warteg di Cikepuh, Kawasan Pasar Induk Rau Kota Serang yang membuat heboh banyak orang, hingga Minggu, tanggal 12 Juni 2016, Ibu Saeni tetap melakukan aktivitas seperti biasa, yakni menyiapkan makanan untuk dijajakan.

 

Nasib yang dialami Saeni pasca razia yang dilakukan SatPol PP Kota Serang, Banten, terhadap Saeni, warga asal Kali Gangsa, Kecamatan Margadana, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, itu sampai mengundang perhatian dari Presiden Joko Widodo. Presiden bahkan sampai memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp 10 juta yang diwakilkan oleh dua orang utusan Presiden pada Ahad siang.

Sesuai pesan Presiden yang disampaikan kepada Saeni melalui dua utusannya itu, uang tunai Rp 10 juta agar dipergunakan untuk membayar utang-utangya yang sudah digunakan untuk biaya modal dagang. "Maksudnya, suruh beres-beresin utang, biar ibu tenang, kata yang ngantar uang itu," ujar Ibu Saeni kepada Tempo di warungnya di Cikepuh

Namun baru-baru ini beredar kabar bahwa Ibu Saeni dikenal sebagai orang kaya dan juragan warteg yang punya beberapa cabang warteg yang tersebar di Pulau Jawa.

"Sudah yakin pak (warteg tiga), bukan ngecek lagi, tapi kita tahu karena kita tetangganya. Kita tahu persis orang saya orang sini. Wartegnya tiga di kota Serang di Tanggul, Kaliwadas, Cikepuh yang kemarin dirazia. Terakhir saya dengar di Pakupatan juga punya," kata Nasir yang merupakan tetangga Ibu Saeni.

Nasir pun meminta agar masyarakat jangan membesar-besarkan kasus yang dialami Ibu Saeni. Menurutnya masih banyak masyarakat lain yang benar-benar butuh bantuan. "Jangan ikut campur orang-orang pusat. Kita enggak mau daerah kita diobok-obok," tegas Nasir.

Sementara itu, seperti dilansir dari Detik Forum, Ketua umum pemuda Lira DPW Banten, Novis Sugiawan S.Sos.i, yang juga tetangga di dekat warung makan Ibu Saeni, memberikan informasinya bahwa Ibu Saeni itu bukanlah orang susah seperti yang dipikirkan orang banyak. Seperti ini informasinya.

"Malam ini saya bersama tokoh masyarakat mengunjungi salah satu warung makan ibu saeni, yang sedang menjadi berita nasional dan berimbas kepada isu pencabutan perda syariah. Kebetulan saya tinggal di lingkungan cikepuh kota serang banten, dan jarak antara rumah saya dengan warteg yg di razia satpol pp hanya berjarak 50M. Malam ini kami bertemu pak alex suami dr bu saeni, saya meminta klarifikasi beliau antara fakta yg terjadi dengan isu yg beredar di masyarakat. Bu saeni memiliki 3 warteg di kota serang : cikepuh, tanggul, kaliwadas. 1 tempat warteg ibu saeni ada yg sewa 7.5jt per tahun, ada juga yg kurang lebih sampai 10-15jt pertahun. Untuk ukuran usaha seperti ini tergolong usaha menengah karena beliau mampu mengelola dengan baik, dan tidak bisa juga dikatakan usaha kecil seperti yg diberitakan. Saya mencoba investigasi kebenaran berita yg beredar, saya menemukan fakta dan saksi bahwa pada saat razia berlangsung ibu saeni diminta salah satu oknum media untuk menangis histeris seolah-olah terdzolimi dan terkesan satpol pp mengacak2 dagangannya.

Padahal faktanya satpol pp menyita semua makanan dan berharap ibu saeni datang ke kantor satpol pp untuk pembinaan dan pengarahan, untuk tidak membuka warung sesuai waktu yg ditetapkan pemkot serang yaitu sekitar pukul 16.00 wib dan seluruh makanannya di kembalikan. Namun ibu saeni tidak datang ke kantor satpol pp, selang beberapa hari kemudian ibu saeni di setting oleh oknum awak media beliau sakit dan terbaring di kasur yg tergeletak dilantai dan kumuh, seolah2 jatuh miskin dan tak punya apa2, padahal 2 warteg nya masih aktif berjualan, dan media memblow up seolah2 ibu saeni terdzolimi oleh razia satpol pp karena penegakan perda syariah, sehingga ada juga settingan provokasi awal untuk penggalangan dana sehingga masyarakat luas mengikuti penggalangan dana atas dasar kemanusiaan karena tindakan kejam pemkot atas penegakan syariat islam di bulan ramadhan.

Dari sini saya mengambil kesimpulan bahwa ini adalah settingan oknum yg ingin perda syariah di cabut. Menurut pengakuan pak alex dana yg terkumpul kata seseorang koordinator penggalangan dana sebesar 200jt an lebih, namun yg diterima hanya 172 juta rupiah, lalu kemana sisa nya? Pak alex menuturkan sisanya kata pengkoordinirnya untuk membantu warung-warung yg kena razia juga. Saya agak mikir disini benarkah uangnya untuk membantu yg lain? Atau di nikmati oleh segelintir orang? Yg penting Harus ada kejelasan laporannya. Dan isu yg terakhir berkembang adalah isu pengusiran ibu saeni dr kampung cikepuh, isu ini juga tidak dapat di benarkan, karena sampai saat ini ibu saeni masih tinggal di warteg nya, hanya di beri peringatkan oleh warga agar jangan membuka warung di siang hari, apabila masih buka maka warga tidak mengizinkan tinggal di wilayah cikepuh. Jadi saya ingin meluruskan:

1.bahwa ibu saeni bukan orang susah seperti yg di beritakan
2. Tidak ada pengusiran oleh warga cikepuh thd ibu saeni
3. Ibu saeni di setting oleh oknum media untuk menjadi batu loncatan agenda terselubung.
3. Adanya kesengajaan isu nasional untuk mencabut perda-perda syariah di seluruh wilayah indonesia.
4. Ini adalah proxy war yg dibuat oleh kelompok2 tidak bertanggung jawab sehingga memecah belah NKRI dan khususnya umat islam
."

Salam saya
Ketua umum pemuda Lira DPW Banten
Novis Sugiawan S.Sos.i
Share this article :

Artikel Terkait:

Comments
0 Comments

Comments :

0 komentar to “Disumbang Sampai Ratusan Juta, Ibu Saeni Pemilik Warung Makan Yang Dirazia Ternyata Bukan Orang Susah dan Punya 3 Warteg?”


Posting Komentar

 

Copyright © 2012 by Berita Terbaru dan Profil Artis Terkini Powered By SlideGossip | Design by Opung | Contact Email : slidegossip (at) gmail.com | Phone : 0857-808-70772